Saturday, November 24, 2012

Kisah Segelas Teh

Cerita ini berawal sekitar 1 tahun yang lalu, ketika saya masih menjadi mahasiswi baru di universitas Gunadarma. Seperti biasa, sebelum mulai perkuliahan kita harus mengikuti PPSPPT (OSPEK). Baik itu di tingkat fakultas, maupun tingkat jurusan. Kali ini saya akan bercerita mengenai PPSPPT jurusan, karena jurusan Sistem Informasi, jadi yang mengadakan PPSPPT adalah HIMSI.

Sebenarnya tujuan kegiatan ini adalah untuk mengakrabkan para mahasiswa, tidak ada senioritas ataupun penggojlokan di dalamnya. Kebetulan, waktu itu sedang bulan puasa, jadi setiap mahasiswa diminta sumbangan sukarela untuk beli makanan berbuka puasa. Setelah terkumpul, dibelilah makanan untuk buka puasa berupa gorengan dan es teh manis. Kebetulan saya bukan peminum teh, mau menolak pemberian ngga enak, jadi akhirnya diterima. Saya pun mencari orang sekitar untuk diberikan es teh, tapi ternyata semua sudah kembung dan tidak ada yang mau menerima. Terpaksa, saya bawa pulang, dan berniat membuangnya nanti.

Di tengah jalan menuju stasiun, saya berpapasan dengan ibu-ibu pengemis yang sedang menggendong anaknya, tanpa pikir panjang daripada saya buang, langsung saja saya kasih teh manis itu. Sangat mengejutkan, respon pengemis itu terharu sekali, dia sangat berterima kasih, dan banyak mendoakan saya agar selamat di perjalanan, sukses dalam kuliah, pada intinya respon yang beliau kasih sama sekali diluar pemikiran saya. Padahal tadinya teh manis itu sudah ingin saya buang, tapi ternyata menjadi suatu hal yang sangat berharga bagi pengemis itu. Si pengemis yang menerima merasa senang, terlebih lagi saya yang memberi juga turut merasa senang.

Melalui kejadian ini saya belajar, bahwa jauh lebih menyenangkan memberi dari pada menerima. :)

No comments:

Post a Comment