Monday, July 29, 2013

ya, sekarang ku merasakannya lagi..
rasa salah,
rasa marah,
getir yang sama seperti yang sudah ku lupa,
rasa yang sama yang telah kututup rapat-rapat dengan topeng,
topeng yang juga sama, seperti topeng-topeng lain yang kau suruh..

aku merasakannya lagi!

kebingungan yang sama,
kebingungan yang seakan hanya menuntunmu hilang dari dunia..
seakan tak punya pilihan lain,
seakan hanya lenyap yang membuatmu berdetak..
perasaan yang sama, yang membawamu tersesat,
membawamu menyalahkan semua yang sudah tepat

membawamu sadar, kalau dirimu adalah seorang keparat
sang keparat dungu, yang sekarang tak mampu merasa

aku hanya marah,
aku hanya kesal,
lalu cuma bisa berderai
menangis pasrah pada diri sendiri

tega?

Monday, July 22, 2013

picisan rectoverso

"tapi sayangnya kita tidak pernah memahami, padahal kita semua dapat berdialog dengan semesta.."

"kapan aku menemukan sekat-sekat otak yang mengeluarkan oksigen serupa?"

"aku pernah mencintai seseorang, seseorang yang hanya bisa ku kirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan.."

"kalau mendengar saja sudah cukup, kenapa harus bicara?"

"untuk apa punya firasat kalau kita tidak dapat mengubah apa yang akan terjadi?"

"bukankah titik hujan tak pernah bertanya kenapa mereka harus meninggalkan tata langit saat harus jatuh membasuh bukit?"

"saat kita belajar menerima kita akan belajar berdamai.."

"karena pada akhirnya, semua yang harus terjadi pasti terjadi.."

rectoverso, anyone?