Friday, November 23, 2012

Passive and Active Sentences


Here's some example of passive and active sentences :

1.            a. (+) Somebody stole my bag in the shop
b. (- ) My bag was stolen in the shop
reasons :         
ü  the A sentence is an active sentence because the subject (somebody) is in front of the sentence
ü  the sentence is a past simple tense because the verb (stole) is verb 2
ü  the pattern of active sentence in past simple : Subj + V2 + Obj
ü  when the sentence change into passive, we must put the object (my bag) in front of the sentence
ü  the pattern of passive sentence in past simple : Subj + was/were + V3
ü  we choose “was” as the suitable answer because the subject (my bag) is a singular
ü  then, change the verb 2 become verb 3 (stole → stolen), it’s an irregular verb

2.            a. (-) That pie was made by Susan
b. (+) Susan made that pie
reasons :
ü  the A sentence is a passive sentence because the object (that pie) is in front of the sentence
ü  and the subject (Susan) is in the end of the sentence
ü  there’s also “by” before the object, that shows the sentence is a passive
ü  the sentence is a past simple tense because there’s “was”
ü  “was made” is a verb phrase
ü  the pattern of passive sentence in past simple : Subj + was/were + V3
ü  when the sentence change into active, we must put the object (Susan) in front of the sentence, so it becomes a subject
ü  the pattern of active sentence in past simple : Subj + V2 + Obj
ü  “made” is still “made” in verb 3, it’s an irregular verb

3.            a. (+) An artist wrote that interesting article about Paris
b. (-) That interesting article about Paris was written by an Artist
reasons :
ü  the A sentence is an active sentence because the subject (an artist) is in front of the sentence
ü  the sentence is a past simple tense because the verb (wrote) is verb 2
ü  the pattern of active sentence in past simple : Subj + V2 + Obj
ü  “was written” is verb phrase
ü  when the sentence change into passive, we must put the object (that interesting article) in front of the sentence
ü  the pattern of passive sentence in past simple : Subj + was/were + V3
ü  we choose “was” as the suitable answer because the subject (that interesting article) is a singular
ü  then, change the verb 2 become verb 3 (wrote → written), it’s an irregular verb

4.            a. (+) They canceled all flights because of fog
b. (-) All flights were canceled of fog by them
reasons :
ü  the A sentence is an active sentence because the subject (they) is in front of the sentence
ü  the sentence is a past simple tense because the verb (canceled) is verb 2
ü  the pattern of active sentence in past simple : Subj + V2 + Obj
ü  when the sentence change into passive, we must put the object (all flights) in front of the sentence
ü  the pattern of passive sentence in past simple : Subj + was/were + V3
ü  we choose “were” as the suitable answer because the subject (all flights) is a plural
“canceled” is still “canceled” in verb 3, it’s a regular verb

Dampak Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah suatu proses perubahan yang cepat di bidang ekonomi, yaitu dari ekonomi agraris (pertanian) ke ekonomi industri dengan menggunakan tenaga mesin dan tidak lagi menggunakan peralatan manual yang mengandalkan keterampilan tangan. Revolusi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas barang, namun tentunya diberlakukannya hal ini juga menimbulkan berbagai dampak. Dampak dari revolusi industri dapat kita golongkan menjadi dua yaitu dampak negatif dan dampak positif, berikut akan kita bahas dampaknya satu per satu.

Dampak Positif

1. Lebih mudah memproduksi suatu barang. Keterampilan tangan para pekerja sudah tidak lagi dibutuhkan, karena sebagian besar pekerjaan mereka sudah bisa dilakukan oleh mesin, sehingga produksi suatu barang lebih efisien.

2. Transportasi menjadi lebih mudah dan cepat, karena sudah mengenal adanya tenaga mesin. Jadi, tak perlu menggunakan hewan seperti kerbau, sapi, dan keledai yang memakan waktu sangat lama untuk bepergian ke suatu tempat.

3. Muncul kota-kota industri lainnya. Revolusi industri yang awalnya dilakukan Inggris memberikan contoh bagi kota-kota lain untuk juga melakukan revolusi industri.

4. Memberikan suatu pengaruh yang mendunia dan terasa manfaatnya hingga sekarang. Tidak dapat dibayangkan bagaimana keadaan dunia sekarang apabila tidak dilakukannya revolusi industri, boleh dikatakan mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi kita tidak bisa lepas dari hasil revolusi industri.

Dampak Negatif

1. Para petani banyak yang kehilangan mata pencahariannya, karena semua produksi telah dilakukan di pabrik-pabrik di kota besar, dan banyak pemilik tanah yang mereka garap menjual tanahnya untuk menanam modal di sentra industri.

2. Hal itu menyebabkan bertambahnya tingkat pengangguran, kemiskinan, dan tindak kriminal yang merajalela. Sehingga penjara menjadi penuh sesak oleh orang-orang jahat.

3. Terjadinya urbanisasi besar-besaran, banyak sekali petani yang telah kehilangan mata pencahariannya datang ke kota untuk mencari pekerjaan di pabrik-pabrik atau sentra industri lainnya. Hal ini tentu memperburuk keadaan di kota, penggunaan mesin tentu mengurangi kebutuhan akan tenaga buruh, jadi mereka yang datang dari desa rela menukar tenaganya dengan upah yang sangat kecil demi mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu, banyak diantara mereka menjalani kehidupan di kota dengan kondisi tidak layak, baik dalam hal pemukiman maupun kesehatannya.

4. Perbedaan lapisan antara pengusaha pabrik yang kaya dan buruh pabrik yang miskin, makin lama makin bertambah besar; kebencian kelas seringkali menimbulkan kerusuhan-kerusuhan dan pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan pertumpahan darah.

5. Harga mesin yang sangat mahal bagi juru gilda, yang akan menyebabkan hanya para kapitalis saja yang dapat membelinya, sehingga mendorong banyak pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar, dan membuat perusahaan kecil seperti gilda tersingkir.

6. Polusi air, udara, dan tanah. Pembangunan pabrik-pabrik di kota besar menimbulkan limbah yang tidak terkendali, sehingga membuat kota menjadi kotor.

7. Bisa menyebabkan seseorang menjadi atheis. Banyak orang yang mulai tidak percaya Tuhan, karena mereka merasa segala kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi sendiri dengan mesin-mesin yang mereka ciptakan.

Itulah dampak-dampak yang ditimbulkan dari revolusi industri. Tidak dapat dipungkiri kalau revolusi industri sangat bermanfaat hingga sekarang, walaupun itu juga melahirkan dampak buruk, seharusnya semua itu bisa diatasi dengan pengelolaan yang benar.

Bersama Kita Bisa

Beberapa waktu yang lalu saya melakukan pengamatan terhadap sungai Ciliwung. Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, terbukti bahwa sungai Ciliwung itu sudah tidak seperti dulu lagi. Air sungainya sangat kotor, bau, keruh, dan pada intinya sudah tidak layak untuk dipergunakan. Tapi jangan salah, masih ada orang yang bergantung pada Ciliwung meskipun kondisinya seperti itu. Contohnya dipergunakan oleh seorang bapak untuk mencari ikan, padahal waktu itu air di Ciliwung sedang mengalir deras karena hujan, tentunya menjadi sangat berbahaya bagi orang tersebut karena dia langsung turun ke sungai dan menangkap ikan dengan menggunakan jala. Atau ketika sedang surut dipergunakan oleh anak-anak penduduk sekitar untuk berenang, dan lebih parahnya lagi dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci baju, mencuci piring, mencuci beras, dan bahkan dipakai untuk MCK. Selain itu Ciliwung juga dipakai penduduk sekitar sebagai tempat pembuangan sampah. Bayangkan bagaimana kotornya air sungai Ciliwung tapi masih dipergunakan untuk hal seperti itu.

Disamping penggunaan air Sungai Ciliwung, bantaran sungai juga dipergunakan untuk tempat tinggal. Banyak rumah-rumah yang dibangun di pinggiran sungai tanpa ijin dari pemerintah setempat. Wajar saja pemerintah tidak mengijinkan pembangunan rumah tersebut, karena wilayah itu sangat berbahaya, apalagi kalau hujan deras, selain banjir yang dapat menghancurkan rumah tersebut tanah longsor juga membahayakan. Tapi, tetap saja ada orang-orang yang nakal tetap membangun rumah di bantaran sungai. Akibatnya mereka harus siap menanggung resiko kehilangan rumah karena hanyut terbawa banjir.

Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata di bawah jembatan pun dijadikan tempat tinggal bagi para pemulung. Dengan rumah kardus dan kamar mandi seadanya, para pemulung itu tinggal di kolong jembatan. Tumpukan sampah-sampah hasil usaha mereka pun ikut melengkapi. Ketika saya melakukan pengamatan, pemulung-pemulung itu sedang memilah-milah sampah, kebanyakan sampah mereka adalah sampah plastik. Secara tidak langsung keberadaan mereka juga menguntungkan, karena sebahagian sampah yang mereka ambil juga berasal dari sungai ciliwung, jadi dapat mengurangi sampah di sungai.

Sebenarnya, ada beberapa faktor yang membuat mereka mencuci di sungai, menjadikan sungai sebagai MCK, membangun rumah dan tinggal di bantaran sungai, ataupun tinggal di bawah jembatan. Faktor yang paling utama adalah ekonomi. Kebanyakan dari mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membeli rumah di wilayah yang tepat, ketika mereka tinggal di bantaran sungai, mereka tidak mampu membeli air bersih, jadi mereka melakukan kegiatan MCK di sungai. Faktor lain yang juga penting adalah kebiasaan dan sifat mereka yang tidak disiplin dan malas, oleh karena itu mereka selalu membuang sampah di sungai padahal sudah disediakan tempatnya, dan juga banyak contoh kasus yang lain.

Tapi, peran pemulung saja tidak cukup untuk membuat sungai kita kembali menjadi sungai yang jernih dan bersih, peran mereka hanya sebagian kecil dibandingkan banyaknya pencemaran yang terjadi di sana. Apakah kita hanya berdiam diri melihat ini semua? Cepat atau lambat, dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan yang berlarut-larut dapat melanda kita semua, walaupun seringkali kita merasa tidak melakukan perbuatan apapun yang mencemarkan lingkungan. Ada beberapa dampak global dari pencemaran lingkungan, diantaranya adalah banjir, tanah longsor, dan menipisnya lapisan ozon.

Tanpa kita sadari perbuatan yang kita lakukan seperti buang sampah sembarangan, merokok, menebang pohon, dan membangun rumah dapat menimbulkan dampak yang mendunia. Oleh sebab itu, marilah kita sama-sama menyadari segala tindakan yang kita lakukan, karena kita seringkali tidak peduli. Dengan merubah beberapa kebiasaan kecil dari diri kita, tanpa kita sadari dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kelestarian lingkungan. Banyak cara yang dapat kita lakukan, seperti membuang sampah di tempatnya, bepergian menggunakan kendaraan umum, menghijaukan lahan yang tersisa di rumah kita, mendaur ulang sampah-sampah, tidak merokok, dan masih banyak lagi cara yang dapat dilakukan.

Pemerintah juga harus ikut campur tangan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa contohnya dengan cara memperbanyak tempat sampah, di berbagai tempat, menindak tegas orang yang mebuang sampah di sungai, melakukan penghijaun, dan memberikan banyak ruang resapan di kota-kota besar. Dengan menumbuhkan rasa kepedulian di dalam hati dan pikiran kita masing-masing akan kelestarian lingkungan, dan juga dengan kerjasama yang kita jalin dengan baik antara rakyat dan pemerintah, kiranya kelestarian lingkungan tetap dapat terjaga, sehingga suasana aman, nyaman, dan sehat yang kita dapat ciptakan dapat terus dipelihara hingga masa depan nanti. Bersama kita bisa!

(Resume) Arti Penting Kepemimpinan dalam Organisasi

Dalam menjalani kehidupan sosial pasti membutuhkan pemimpin untuk bisa memimpin, menata dan mengatur, sebab bila tidak ada pemimpin maka tidak adanya keseimbangan dalam berkehidupan. Semua orang dapat bertindak semaunya, tanpa aturan dan arahan, dan bisa dibayangkan itu semua hanya akan melahirkan kekacauan. Namun sebaliknya, tidak boleh juga semua orang menjadi pemimpin, kalau semua memimpin akan kacau nantinya, semua saling mengatur, semua saling menghukum, dan tidak ada orang yang dapat dipimpin. Oleh karena itulah, dibutuhkan seorang pemimpin dalam setiap organisasi, baik organisasi kecil seperti di rumah tangga, atau organisasi besar seperti negara. Bukan hanya sesorang yang asal memimpin, tetapi seorang yang dipilih khusus, untuk dapat mengarahkan organisasi tersebut dengan baik. Pemimpin itu harus bisa memberi contoh yang baik pada anggotanya, menerima setiap kritik dan saran dari anggotanya, mau duduk bersama membahas masalah yang ada dan mengevaluasikan secara bersama.

Pemimpin yang bisa menjaga nama baiknya dan nama kelompoknya dialah pemimpin yang akan selalu di jadikan panutan dan dihargai akan jasanya, maka arti dari kepemimpinan dalam berorganisasi adalah sifat atau jiwa yang bisa memimpin anggota atau rakyatnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

Berikut adalah tipe-tipe pemimpin :

- Tipe Paternalistik, merupakan salah satu tipe pemimpin yang tradisional. Ditujukan kepada seorang anggota masyarakat yang dituakan, dihormati, dan menjadi teladan dalam masayarakat.

- Tipe Kharismatik, adalah seorang pemimpin yang mempunyai daya tarik yang sangat besar dan khas. Sehingga dia dapat dengan mudah dikagumi oleh banyak orang.

- Tipe Laissez Faire, pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa. Jadi si pemimpin tidak banyak ikut campur tangan.

- Tipe Demokratik, pemimpin seperti ini dapat melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

(Resume) Perubahan dan Perkembangan Organisasi

Setiap organisasi pasti mengalami suatu perubahan biasanya organisasi mengalami perubahan dari beberapa faktor diantaranya:
• Jumlah anggotanya
• Tujuan dari Organisasi
• Bentuk organisasinya

Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan efektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan azas-azas dan praktek yang dikenal dalam kegiatan organisasi. Ada beberapa metode pengembangan organisasi seperti jaringan manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim dan umpan balik survei.
Perubahan dan Perkembangan itu sendiri hendaknya membawa dampak positif, namun tidak dapat dipungkuri era globlasasi menyebabkan perubahan dan perkembangan organisasi membawa pengaruh yang negatif dalam masyarakat.

(Resume) Konflik dalam Organisasi

Kata ‘Konflik’ itu berasal dari bahasa Latin ‘Confligo’, yang terdiri dari dua kata, yakni
‘con’, yang berarti bersama-sama dan ‘fligo’, yang berarti pemogokan, penghancuran atau
peremukan.

Konflik merupakan suatu pertikaian yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat. Konflik dapat terjadi karena adanya sifat antagonis dari kedua belah pihak yang sama-sama tidak mau mengalah. Konflik tidak bisa dihindari, hanya dapat ditekan. Oleh karena itu, dua belah pihak yang berkonflik hendaknya melakukan introspeksi diri, untuk dapat dengan lapang mengalahkan ego masing-masing, agar konflik bisa mereda.

Contoh konflik yang terjadi sekarang ini adalah kasus yang terjadi di Mesuji, Lampung. Adanya fakta bahwa kecurangan antara pihak sebuah PT. dengan pemerintah dan hal itu menjadi nilai negatif untuk pemerintah dimata masyarakat sekitar. Ini disebabkan adanya proyek yang membuat terusiknya lahan pendapatan masyarakat setempat, dimana warga menjadi susah bekerja karena lahan tempat mereka mencari nafkah disita. Lahan perambahan adalah salah satu hal yang menyulut emosi warga. Pada tahun 1950 kegiatan yg dilakukan PT. Bangun Nusa Indah Lampung mulai mengokupasi atau merambah kehutan, hal ini yang membuat warga setempat mulai merasa tidak nyaman dengan proyek tersebut.

(Resume) Arti Penting Organisasi dalam Masyarakat

Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai suatu tujuan atau visi dan misi yang sama.
Organisasi berdiri dengan tujuan untuk mempersatukan perbedaan menjadi persamaan, sehingga tercapailah suatu tujuan tertentu.

Contoh Organisasi :

- Organisasi Keluarga

- Organisasi Sekolah

- Organisasi Universitas

- Organisasi Negara

Terdapat 2 tipe organisasi, diantaranya :

1. Organisasi Formal
organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang yang memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan kekuasaan, otoritasnya dan tanggung jawabnya serta memiliki kekuatan hukum.

2. Organisasi Informal
organisasi yang bahkan bisa terbentuk karena ketidak sengajaan, hanya tempat berkumpul, dan tidak mempunyai hukum tertentu.

Hukum yang mengatur tentang organisasi :
- UUD 1945 pasal 28 ayat 2
- UUD 1945 pasal 33 ayat 1