Tuesday, January 28, 2014

Pengertian Logika, Argumen Relasional, dan Common Fallicies.

•    Logika adalah suatu upaya berpikir secara cermat dan tepat mengenai berbagai argumen yang hendak dikemukakan seseorang. Logika juga dapat digunakan untuk menganalisis atau menguji argumen -argumen orang lain
•    Common Fallacies adalah elemen didalam argumen yang mengacaukan logika berfikir sehingga mengakibatkan suatu diskusi atau perdebatan menjadi tak obyektif dan tak sah secara keseluruhan.
•    Argumen Relasional adalah Operator relasional yang digunakan untuk mmbandingkan 2 atau lebih objek. Java sendiri menyediakan enam operator relasional, seperti : lebih besar dari (>), kurang dari (<), lebih besar dari atau sama (>=), kurang dari atau sama (<=), (==), sama dan tidak sama (!=).
Semua operator relasional adalah operator biner, dan operan mereka ekspresi numerik. Numerik biner diterapkan pada operan dari operator, Hasil evaluasi dalam nilai boolean. Operator relasional memiliki awalan lebih rendah dari operator aritmatika, tetapi lebih tinggi dari operator penugasan.
jadi, intinya Argumen Relasional digunakan untuk mencari nilai kebenaran.
Fallacy adalah elemen didalam argumen yang mengacaukan logika berfikirsehingga mengakibatkan suatu diskusi atau perdebatan menjadi tak obyektif dan tak sah secara keseluruhan.
Dialog ringan :
Dodol : "2 + 3 = 10"
Bedu : "Dodol , anda tidak rasional banget ...2 + 3 adalah 5 tauuu.."
- Dodol dan Bedu sama-sama salah , hasil berhitung Dodol jelas salah, pendapat bedu bahwa Dodol tidak rasional juga salah . Karena Dodol melakukan tindakan yang rasional ,yaitu berhitung, hanya saja rasionalitas dodol menghasilkan output logika yang salah.

Contoh sebuah pernyataan berikut:

Menyebarkan berita kebohongan yang merugikan orang lain adalah pelanggaran yang akan di kenai sangsi undang-undang pencemaran nama baik.
Si A membuat pernyataan di surat kabar "para pekerja buruh di Indonesia sangat buruk kelakuannya jika menyampaikan aspirasi cenderung menggunakan emosi dibanding akal sehat"
Menurut anda apa solusi terbaik mengatasi kelakuan para buruh tersebut ?
Jawab : Anda (si A) telah sembarangan menuduh tanpa bukti yang jelas, dan anda bisa dikenai undang-undang pencemaran nama baik.


Contoh pernyataan serta argumen di atas tentu saja salah, baik yang membuat pernyataan maupun yang menjawab:
- Kata "...cenderung menggunakan emosi dibanding akal sehat" adalah tidak rasional , karena menggunakan emosi bukan berarti akalnya tidak sehat , yang relevan adalah "cenderung menggunakan emosi dibanding kepala dingin" atau "cenderung menggunakan cara emosional"
- Argumen bahwa si A merupakan tidnakan pencemaran nama baik juga salah dan tidak rasional, karena obyek hukum dari UU pencemaran nama baik dalah orang / manusia sedangkan pernyataan "para pekerja buruh indonesia" bukan suatu obyek hukum.

Uraian diatas itulah yang dimaksud dengan fallacy, yaitu komponen dalam argumen atau pernyataan yang membuat logika jadi kacau balau sehingga seluruh perdebatan menjadi tidak sah. Memang menganalisa fallacy dan menemukannya dalam esai argumentasi bisa merupakan sesuatu yang sederhana dan mudah, tapi bisa juga bukan sesuatu yang mudah, tergantung obyek yang terkandung dalam diskusi. sebab fallacy sering kali bersembunyi dalam tumpukan poin-poin dalih yang mengaburkan hubungan logis dengan pernyataan yang timbul. Kadang fallacy tidak langsung terlihat pada pandangan/pengenalan pertama, dengan begitu fallacy dapat dengan mudah mengaduk-aduk serta mencuri emosi/ kelemahan intelektual audiens /khalayak/pembaca.

No comments:

Post a Comment