Andai aku pantas bertanya, bagaimana dia sanggup hidup dengannya?
dia yang mungkin tak ada jiwanya..
tak ada hatinya..
yang ada cuma wajah sendu terpaku, layaknya batu..
ya, batu! yang keras itu,yang tak bisa berlagu,bahkan merasa pun tak mampu
andai aku pantas mengaku, kalau aku mungkin takkan bisa..takkan pernah bisa sama
jangan salahkan aku! ini juga bukan salahnya! salahkan saja dia! dia yang menggali sendiri kuburnya
Hahaha!
kasar?ah tidak, dia pantas dapat lebih
lebih dicaci, dimaki, kemudian dibenci
bak linggis tajam perlahan mengikis batu, kikis sedikit, sedikit,sampai mendengar bunyinya pun terasa sakit
yah, andai aku tak pernah berandai-andai..